Kepada siapa lagi kita harus percaya selain kepada Sang Maha Pencipta. Ya! Aku sangat percaya kepadaNya. Percaya apapun yang aku alami kemarin, sekarang atau esok hari merupakan bagian dari pembelajaran menuju pribadi yang lebih baik. Di balik setiap kejadian demi kejadian yang terjadi pasti ada maksud tertentu yang sudah memang digariskanNya kepadaku. Bukan hanya kepadaku, kepada orang-orang disekitarku juga kepada semua orang yang ada di muka bumi ini.
Aku anggap ini sebagai cobaan yang Dia alamatkan kepadaku. Kenapa kepadaku? Aku menganggapnya sebagai sebuah anugerah. Dia memberi cobaan kepada hambaNya yang Dia pilih yang sanggup melewatinya. Semoga aku termasuk kedalamnya. Amin.
Aku memang tidak pernah membayangkan berada di posisi seperti ini. Aku juga tidak merencanakan akan seperti ini. Ini semua sudah takdirnya. Dia yang mengatur aku berada diposisi seperti ini. Seperti yang tadi aku katakan aku anggap sebagai sebuah cobaan. Apakah aku bisa melewati ini dengan kesabaran? Dia akan memberiku hadiah, tetapi Dia tidak begitu saja memberiku hadian dengan semudah itu. Dia memberiku cobaan terlebih dahulu. Jika aku bisa melewati cobaan ini, aku yakin dia akan memberiku hadiah itu. Aku percaya hadiah itu indah, entah apa hadiah itu. Doaku, aku menginginkan hadiah itu seseorang yang begitu taat kepadaMu yang akan menjadi imamku.
Disisi lain ini juga merupakan cobaan bagi pihak lain. Dia melibatkan diriku untuk masik kedalam kehidupan mereka. Mungkin hadirnya diriku sebagai cobaan bagi hubungan mereka. Kalau mereka itu bisa melewati cobaan ini tentu saja Allah akan memberinya hadiah pada hubungan mereka.
Entah hasilnya apa kita tidak pernah tau. Hanya waktulah yang dapat menjawabnya. Aku mencoba menghindar berada ditengah-tengah mereka. Tetapi jika Yang Maha Adil berkata lain, tentu aku tidak bisa menghindari takdir yang sudah digariskan. Hasil terburukpun aku harus siap. Allah tidak mengijinkan doaku terkabul karena Dia sedng mempersiapkan yang lebih baik dari sekedar doaku tadi, doa seorang Essy Adinda Ramadhani. Yang sangat kecil dihadapanNya.
Andai aku masuk hanya dikehidupannya, bukan kehidupan mereka. Andai dari awal aku telah berada di tempat itu. Andai.. Andai.. Andai.. Hahaha. Ah aku tidak mau berandai-andai terlalu jauh. Kenyataannya aku masuk ke kehidupan mereka dan aku baru berada di tempat itu. Itu semua pasti sudah diatur sedemikian rupa. Agar aku banyak dapat memetik sebuah hikmah didalamnya bukan hanya sebuah bahkan banyak. Mungkin saja kalau aku masuk kekehidupannya terlebih dahulu kehidupku tidak seperti sekarang. Mungkin saja jika aku dari awal berada di tempat itu aku hari-hariku tidak seperti ini. Seperti sekarang? Seperti ini? Ya! Aku sangat menikmati setiap detik yang Engkau beri. Engkau Maha Adil Ya Allah.
Saat ini aku hanya menjalani apa yang ada dihadapanku. Engkau memberiku kejadian A, aku akan jalani itu. Segigih apapun usahaku untuk menghindar dari kejadian A kalau Engkau sudah mentakdirkan itu ya mau bagaimana lagi. Aku bukannya pasrah begitu saja atas apa-apa yang menimpaku. Aku hanya menyerahkan semuanya kepadaMu Ya Allah. Wish ini, feel ini datang dariMu jika Engkau ingin mengambilnya aku tidak bisa berbuat apa-apa. Toh semua yang Engkau beri akan kembali kepadaMu. Disini aku berusaha sebaik-baiknya menjalani hari-hariku. Kutunjukkan yang terbaik yang aku miliki. Kuusahakan sebisaku agar keinginanku tercapai. Namun, semua kembali kepadaMu. Ya Allah.. Tetap bimbinglah aku agar selalu berada dijalanMu.. Amin..a