Kamis, 02 Februari 2012

Dua Februari

 Ada kalanya aku benar2 lupa akan semuanya. Semua kenangan 2 tahun terakhir. Kenangan yang sangat manis diawal dan amat sangat pahit akhirnya. Tapi ada juga saat aku teringat kembali semua itu. Rasa kesal di dada ketika pikiranku menayangkan kembali yang sudah terjadi. Suka yang kulewati dengan penuh bahagia, dan duka yang ku alami. "Ada ya orang setega elo" "lo gak tau gimana sakitnya gue" "lo gak pernah ngerasain, gak akan pernah" "oke lo pernah sakit hati, tapi gak separah apa yang lo lakuin ke gue" "lo cowo dan gue cewe, inget! Gue cewe!" yah, aku tidak ingin membuang tenagaku untuk mengatakan itu. Tapi aku hanyalah manusia biasa. Aku tidak munafik mengakui aku masih mengingat semuanya.

Oke, satu keadaan aku sangat menikmati keadaanku sekarang. Aku dikelilingi orang-orang yang selalu menghiburku. Aku lupa dan aku senang dibuat mereka. Mereka! Ya teman-temanku. Dan keluargaku yang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi padaku.

Keadaan lain. Aku tiba-tiba teringat itu. Timbul kembali pertanyaan. Mengapa harus aku yang mengalami ini? Ya Allah apa jadinya kalau sampai mama dan ayah tau apa yang menimpa anaknya. Mengapa Engkau mengirim orang itu kepadaku dan Engkau kembali mengambilnya dari hidupku dengan sebuah kepedihan? Lelaki yang selama ini aku idam-idamkan dan aku yakini 'dia orangnya' kini menjadi lelaki yang aku paling benci. Pikiran itu yang membuatku gelisah. Singkatnya "ya jadinya kesel sendiri kalo lagi inget" "anjing! Kaya Anjing banget tuh cowo" otakku seperti kemacetan dengan banyak mobil terjebak didalamnya. Ingin sekali keluar dari kemacetan itu tapi kalau kita tidak menunggunya sampai lancar. Mobil kita mungkin sudah hancur ditabrakkan ke kendaraan di depan kita.

Ya dengan adanya kejadian itu aku jadi bisa menilai secara bijak. Aku tahu semua pasti ada hikmah dari setiap masalah. Dan aku bersyukur sudah keluar dari masalah itu. Ada setitik doa agar dia sadar dan kembali. Tetapi ada satu bulatan besar doa agar aku mendapat yang lebih baik dari dia. "Kalo dia balik lagi Alhamdulillah, tapi kalo dikasih seseorang lain lebih Alhamdulillah lagi" seorang lainnya yang pasti lebih baik dari dia. Allah mengambil sesuatu dan pasti menggantinya dengan yang lebih baik. Dan aku menunggu saat yang tepat.

2 februari 2010, 2011, dan sekarang 2012. 3 tahun dengan kisah yang berbeda. Lagi seneng2nya berlanjut ke lagi galau2nya dan sekarang aku bangkit. So.. Jalani apa yang ada di depan mata. Biarkan terjadi saat2 mengingat semuanya, ya ingat aja, di flashback. Buat jadi pelajaran. Jadi renungan untuk kedepan. Jangan dihindari kalo memang ada kalanya mengingat semuanya. Baik juga untuk bahan perbaikan diri. paling kalo lagi stress suka ngalor ngidur sendiri. ya setiap orang mempunyai cara tersendiri untuk mengatasi kepenatannya, bukan? :)

ShareThis