Kamis, 19 Mei 2011

Tragedi Pempek Slipi

12 Mei bukan cuma ada Tragedi Trisakti, secara pribadi aku juga punya Tragedi sendiri. aku beri nama "Tragedi Pempek Slipi"

Awalnya aku bersama seorang sahabat kecilku bernama Nuke Meliansyah Putri menghabiskan waktu untuk berkuliner dan bercerita. kami memutuskan pergi ke Ciputra Mall. dengan memegang uang hanya 30 ribu rupiah kami memang banyak maunya, mau karokean, mau KFC, mau hokben. kalau karokean kita tidak makan. tapi saat itu kita ingin sekali karokean. akhirnya kita putuskan untuk memilih makan. saat itu aku ingin sekali makan hokben. hokben adalah makanan favorite kami berdua, selain murah juga porsinya banyak.tetapi saat itu nuke ingin KFC, aku mengalah dan akhirnya makan KFC.

selesai makan kami bercerita panjang lebar, biasa apalagi kalau bukan masalah cowo yang dbicarakan. karena kita makan KFC yang sangat murah aku mengajak makan pempek slipi. memang sebelumnya kami berdua sempat ngidam pempek. nuke setuju, dan oke rencana pulang dari mall itu kami akan makan pempek.

tetapi memang dasarnya kita hmmm aku tidak tau menyebutnya apa. kami ingin sekali foto-foto. kalau dari hp tentu kurang puas. biasannya kami membawa laptop dan kami ber-webcam ria sampai mati gaya. uangku tinggal 10 ribu rupiah, kalau foto tentu aku tidak bisa makan pempek. aku tanya nuke uangnya tinggal berapa, salahku tidak menanyakan terlalu detail. saat kami sedang berjalan mencari tempat untuk foto menggunakan hp tiba-tiba kami melewati studio foto, dan aku membaca harga fotobox Rp. 18.000. tentu tidak salah lagi kami tertarik. aku bilang sama nuke kalau dia punya uang buat foto, aku pinjam dulu nanti aku ganti di rumah karena uangku tinggal 10ribu untuk membeli pempek. nuke-pun mengiyakan. akhirnya kita foto menggunakan uang nuke.



sesuai rencana, keluar mall itu kami bergegas ke slipi. kami pesan 2 porsi pempek. ketika itu hana kami berdua dan seorang bapak-bapak yang makan disutu. sempat bapak itu berkata menyangka kami berdua kembar. kamipun hanya tersenyum. tidak lama kemudian segerombolan anak muda datang dan makan juga. kami agak terganggu dengan kedatangan mereka karena mereka memberikan lelucon yang hmmm. di sela kami makan ada kecoa, pertama aku diamkan saja. lama-lama kecoa itu terbag. dan nuke berteriak, akupun takut. ini malah menjadi bulan-bulanan lelucon mereka saja.

akhirnya kami memutuskan untuk pergi, ketika aku mengeluarkan uang dan meminta uang pempek kepada nuke. shok nuke berkata dia sudah tidak punya uang sama sekali. aku kira dia masih punya uang untuk makan pempek. nuke juga mengira kalau makan pempek aku yang bayar. sejenak kami terlihat seperti orang bodoh. atas kesalahpahaman ini.dengan harga 14ribu yang harus dibayar dan uang 10ribu dariku, kami kebingungan mencari tambahan 4ribu. kami cari di kantong di tas, aku menemukan seribu, nuke juga hanya menemukan seribu. ya Allah kurang 2 ribu. tanpa pikir panjang aku langsung memberi ide kalau aku pulang dahulu mengambil uang. dan tanpa menunggu apa-apa aku mengambil motor dan pulang kerumah mengambil uang.

aku gerakkan motorku dengan cekatan dan dengan cepat, kebetulan jalanan saat itu sepi. aku berusaha cepat sampai rumah dan cepat kembali lagi ke tempat itu. Alhamdulillah aku kembali ke tempat pempek itu. dan, aku kaget. aku benar-benar kaget ternyata tempatnya sudah tutup. tapi aku melihat masih ada nuke disitu diantara abang pempek yang sedang membereskan tenda dan bangku. aku merasa tidak enak dengan nuke, tapi mau bagaimana lagi. akhirnya aku bayar pempek itu dan kami segera pulang.

aku ingin sekali tertawa karena kejadian itu, tetapi aku juga tidak mau mengingat kejadian malu itu. nuke bercerita selama aku pulang dia di lontarkan beberapa lelucon oleh segerombolah anak muda tadi, lucu tapi malu. dia juga bercerita tentang abang pempek yang terheran melihat kami. oke, kami pulang dengan wajah datar -__-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ShareThis